Ensiklopedia
Rotated Modulation (RM)
- Monday, 23 April 2012
- Written by admin
Rotated Modulation (RM)
Rotated Modulation (RM) merupakan suatu proses
pemutaran konstelasi sinyal untuk sudut tertentu yang dalam thesis
ini mapping yang akan digunakan adalah QPSK dan 16-QAM.
Jika dibandingkan dengan mapping QPSK/QAM yang biasa
digunakan, rotated modulation dilakukan dengan memutar
sudutnya. Dengan mengatur θ1, nilai optimum dapat dicapai untuk
meminimalkan bit error rate.
Gambar 2.6 menggambarkan jika mengganggap “deep
fade hits” hanya salah satu komponen dari vector sinyal yang
ditransmisikan, maka bias dilihat bahwa “kompresi” konstelasi
pada gambar (b) (lingkaran kosong) menawarkan perlindungan
yang lebih terhadap efek noise, karena tidak ada dua poin yang
collapse bersama seperti yang terjadi pada gambar (a). Komponen
interleaver/deinterleaver yang diperlukan untuk mengasumsikan
bahwa komponen inphase dan quadrature dari simbol yang
diterima dipengaruhi oleh fading yang saling bebas (independent
fading).
Proses Coding Rotated Modulation (CRM) ini disertai
dengan blok interleaver. Blok interleaver ini untuk mengatasi
kondisi multipath pada kanal yang menyebabkan kedatangan
sinyal pada sisi receiver melalui 2 atau lebih jalur dengan jarak
yang berbeda. Hal ini berakibat akumulasi sinyal terima akan
terdistorsi, mengakibatkan ketergantungan secara statistik diantara
transmisi urutan simbol. Hal ini mengakibatkan kecenderungan
terjadinya error berurutan atau burst error, dibandingkan kejadian
error yang terisolasi atau saling bebas.
Pengkodean kebanyakan tidak didesign untuk dapat mengatasi burst error tapi hanya mengatasi error acak yang terdistribusi saling bebas. Salah satu cara mengatasi burst error adalah dengan menambahkan interleaver dan deinterleaver dengan cara mengacak terjadinya error sehingga mirip dengan random error. Pada pengirim, deretan bit diatur sedemikian rupa untuk memastikan agar bit-bit yang bersebelahan terpisah sejauh beberapa bit setelah interleaving. Hal ini diperlukan karena proses decoding viterbi tidak bisa mendeteksi dan mengkoreksi data dengan bit error yang berurutan, sehingga akan menilbulkan peluang error yang besar. Setelah menggunakan interleaver yang mengubah burst error menjadi random error akan membuat peluang error semakin kecil.
Sumber:
ANALISIS PENERAPAN CODING ROTATED MODULATION (CRM) PADA SISTEM OFDM
HURIANTI VIDYANINGTYAS (211090015)
Library IT TELKOM Bandung
Comments |
|