Ensiklopedia
Pengolahan Citra
- Monday, 30 April 2012
- Written by admin
Pengolahan Citra
Pengolahan citra bertujuan untuk memperbaiki kualitas citra agar mudah
diinterpretasikan oleh manusia atau mesin. Teknik-teknik pengolahan citra
mentransformasikan citra menjadi citra lain. Inputan pada proses ini adalah citra
dan keluarannya juga berupa citra dengan kualitas lebih baik daripada citra
inputan sebelumnya.
Akuisisi Citra
Sistem akuisisi data dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang berfungsi
untuk mengambil, mengumpulkan dan menyiapkan data, hingga memprosesnya
untuk menghasilkan data yang dikehendaki.
Pada data berjenis citra yang masih berbentuk analog, citra tersebut harus
direpresentasikan secra numerik dengan nilai- nilai diskrit agar dapat diolah
dengan komputer digital. Representasi citra dari fungsi kontinu menjadi nilai- nilai
diskrit disebut digitalisasi yang menghasilkan ciitra digital. Digitizer atau alat
untuk melakukan digitalisasi dapat berupa scanner atau kamera video.
Digitizer terdiri dari tiga komponen dasar. Pertama, sensor citra yang bekerja
sebagai pengukur intensitas cahaya. Kedua, perangkat penjelajah yang berfungsi
merekam hasil pengukuran intensitas pada seluruh bagian citra. Ketiga, pengubah
analog ke digital yang berfungsi melakukan penerokan dan kuantisasi.
Filtering
Filter merupakan proses preprocessing awal yang digunakan untuk
menghilangkan bagian-bagian yang tidak diperlukan (noise) pada citra untuk
proses selanjutnya. Metode filter atau filtering yang terbaik tergantung dengan
situasi dari citra dan jenis derau atau degradasi yang terdapat pada citra. Beberapa
jenis filter tersebut adalah :
1. Filter Linier menyediakan kesederhanaan, kecepatan, dan sangat membantu
dalam proses pengurangan derau jika informasi tenta ng band frekuensinya
sangat terbatas.
2. Filter Median adalah filter yang paling efektif untuk menghilangkan derau
salt dan pepper.
3. Filter Wiener merupakan filter linier adaptif yang berdasarkan karakteristik
varian local dari citra. Filter wiener memperhalus daerah citra yang berubah
pada citra dengan noise yang paling kelihatan, tetapi mempertahankan daerah
dimana detail sangat terlihat dan noise tidak terlalu kelihatan.
Konversi Citra Hitam Putih Ke Citra Biner
Pengkonversian citra hitam putih menjadi citra biner dilakukan untuk
mengidentifikasi keberadaan objek yang direpresentasikan sebagai daerah
(region) di dalam citra. Selain mengidentifikasi keberadaan objek,
pengkonversian dilakukan untuk dapat memfokuskan pada analisis bentuk
morfologi dengan asumsi intensitas pixel tidak terlalu penting dibandingkan
bentuknya. Setelah objek dipisahkan dari latar belakangnya, properti geometri dan
morfologi/topologi objek dapat dihitung dari citra biner. Dalam kasus pengenalan
pola, hal ini berguna untuk pengambilan keputusan tergolong dalam klasifikasi
yang manakah citra tersebut berada. Konversi dari citra hitam-putih ke citra biner
dilakukan dengan operasi pengambangan (thresholding).
Scalling
Scalling merupakan proses mengubah dimensi region dari tiap karakter dan
ketebalan karakter. Proses ini digunakan agar setiap karakter memiliki dimensi
region yang sama.
Sumber:
Peningkatan Performansi Pengenalan Pola Huruf Hijaiyah Menggunakan Algoritma Genetika dan Adaptive EAs
ELVI RAHMI (113088051)
Library IT TELKOM Bandung
Comments |
|