Ensiklopedia
Algoritma C5.0
- Tuesday, 01 May 2012
- admin
Algoritma C5.0
Algoritma C5.0 merupakan merupakan penyempurnaan dari
algoritme terdahulu yang dibentuk oleh Ross Quinlan pada tahun
1987, algoritma ini dikembangkan dari algoritma sebelumnya
yaitu algoritma ID3 dan C4.5. Dalam algoritma C5.0, pemilihan
atribut yang akan diproses menggunakan ukuran information gain.
Ukuran information gain digunakan untuk memilih atribut uji
pada setiap node di dalam tree.
Color Moments
- Tuesday, 01 May 2012
- admin
Color Moments
DPada referensi, disebutkan bahwa Color Moments dapat digunakan untuk
membedakan sebuah image berdasarkan fitur warnanya. Perhitungan moments
digunakan untuk mendapatkan color similarity sebuah image dimana nilai dari
similarity tersebut digunakan untuk mebandingkan image yang terdapat pada
database image. Color moments mengasumsikan distribusi warna dari sebuah
image sebagai distribusi probabilitas.
Color Moments merupakan
LAST_UPDATED2 Read more...Noise Removal
- Tuesday, 01 May 2012
- admin
Noise Removal
Proses noise removal/smoothing digunakan untuk mengaburkan (blurring)
dan mengurangi noise (noise reduction) pada gambar. Blurring digunakan untuk
mengurangi bagian detail yang kecil dari sebuah gambar sebelum ekstrasi objek
dan menjembatani dari gap-gap yang kecil dalam garis atau kurva. Noise removal
dapat diselesaikan dengan tehnik filter linear atau filter non-linear.
Fisherface
- Tuesday, 01 May 2012
- admin
Fisherface
Metode Fisherface ditemukan oleh Peter N. Belhumeur, Joao P. Hespanha
dan David J.Kriegman dari Yale University pada tahun 1997. Metode
Fisherface merupakan turunan dari metode Fisher Linear Discriminant (FLD)
yang ditemukan oleh Robert Fisher pada tahun 1936. Metode Fisherface
memperbaiki kelemahan metode Eigenface / PCA dalam hal variasi pencahayaan
dan ekspresi wajah. Variasi pencahayaan disini meliputi arah datangnya cahaya
(lighting direction) dan intensitas cahaya. Hasil penelitian menunjukkan
Deteksi Wajah
- Monday, 30 April 2012
- admin
Differential Evolution
Dalam dunia nyata untuk mengenali sebuah objek manusia melibatkan indra
penglihatan, contohnya dalam mengenali wajah. Namun dalam computer vision
hal ini bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah. Dimana dalam computer vision
proses deteksi wajah adalah sebagai berikut : sistem diberikan inputan berupa
suatu citra, kemudian sistem dituntut untuk dapat mendeteksi keberadaan wajah
pada citra tadi. Selain deteksi wajah, dalam computer vision dikenal pula deteksi
fitur, sama seperti halnya deteksi wajah yaitu dengan mendeteksi keberadaan fitur
lokal (mata, hidung, mulut) pada wajah. Penelitian tentang deteksi wajah telah
dilakukan sejak tahun 1970-an ,