1. Skip to Menu
  2. Skip to Content
  3. Skip to Footer

Logistik dan Ritel Kurang Diperhatikan

Date : Selasa, 12 Juni 2012

Sumber : http://www.gatra.com/terpopuler/46-ekonomi/14035-logistik-dan-ritel-kurang-diperhatikan

Jakarta - Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, mengungkapkan bahwa sektor industri jasa memiliki peranan yang penting bagi perekonomian Indonesia, terutama dalam industri yang bergerak dalam bidang logistik dan retail. Namun, ia mengakui kalau keduanya belum mendapatkan perhatian serius.

“Sektor jasa adalah industri yang mungkin agak kurang perhatiannya dari kita semua. Padahal industri atau sektor jasa memiliki peranan yang sangat penting bagi perekonomian. Sektor jasa memiliki pengaruh yang besar terhadap industri lainnya, termasuk manufaktur dan pertanian, yang sangat membutuhkan dukungan jasa,” ujar Bayu, dalam Seminar Menciptakan Industri Jasa Yang Berdaya Saing untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi: Logistik dan Ritel, di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (12/6).

Ia menjelaskan, jasa memiliki peranan yang penting dalam menetukan semua aspek, seperti; daya saing, stabilitas, serta menentukan pemenuhan bahan pokok.

“Dengan Indonesia sebagai negara kepulauan, logistik punya peranan yang penting. Bukan hanya sekedar konteks fisik, seperti alat transportasi dan jalan, tetapi juga mengenai jasa logistiknya,” ujar Bayu.

Ia mengungkapkan, salah satu penyebab produk Indonesia kurang bersaing karena tingginya biaya transportasi. Ia mencontohkan, produk pertanian dari Sulawesi kalah dengan daerah lainnya, karena kapal pengangkut dari Surabaya datang dalam keadaan kosong, tetapi pulang kembali membawa hasil pertanian. Hal tersebut mengakibatkan biaya naik menjadi dua kali lipat.

Begitu juga dengan hasil ternak dari NTT, yang kalah bersaing dari Australia. Ketika pergi ke Australia, kapal membawa barang untuk diangkut, dan ketika pulang pun membawa barang, jadi harga pengiriman ke Australia menjadi lebih murah.

“Selain logistik, retail memiliki peranan yang sangat penting dan strategis dalam sektor perekonomian Indonesia, terutama karena kemampuannya menyerap tenaga kerja yang sangat tinggi,” jelas bayu.

Menurut Bayu, kesempatan kerja di sektor ritel justru jauh lebih besar dari kesempatan kerja di sektor indsutri. Ia mencontohkan, pada industri jasa makanan, apabila satu brand restoran memiliki ribuan cabang di seluruh Indonesia, maka akan sangat banyak tenaga kerja yang diserap untuk restoran tersebut.


Add comment



Refresh

Archived Article Archive Article ERP SCC