Industri Logistik, Porsi Investor Asing Dibatasi Hanya 49 Persen
- Details
- Category: News
- Published Date
- Written by Gathering and Sharing
- Hits: 370
By Albi Wahyuddi
Date : Selasa, 12 Juni 2012
"Industri logistik itu bukan seperti industri small medium enterprise (SME)," kata Zaldy.
JAKARTA, Jaringnews.com - Pemerintah dihadapkan pada pilihan untuk menentukan kebijakan membuka peluang investasi asing bagi sektor industri logistik agar bisa berkembang dan lebih efisien lagi. Ini juga sangat memengaruhi berbagai aspek penting diantaranya biaya jasa yang mahal.
"Pemerintah harus membuka investasi asing untuk sektor industri logistik karena industri ini membutuhkan dana besar untuk membentuk industri logistik yang besar. Saat ini porsi investasi asing di sektor logistik dibatasi sebesar 49 persen," ungkap Presiden Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Zaldy Masita dalam Diskusi Australian AID, "Menciptakan Industri Jasa yang Berdaya Saing Untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Logistik Dan Ritel" di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa(12/6).
Seharusnya untuk menumbuhkan perekonomian Indonesia terutama di sektor industri logistik, bisnis logistik ini harus dibuka untuk asing sebesar 100 persen karena manfaatnya lebih besar dibanding mudharatnya, serta banyaknya industri logistik selama ini menyebabkan inefisiensi, ujarnya.
Sementara itu, industri logistik lebih dilihat dari industri kecil, maka tak akan efisien. Kalau industri logistik diperuntukkan untuk industri besar sangat besar manfaatnya dan sangat efisien.
"Padahal industri logistik itu bukan seperti industri small medium enterprise (SME)," tutur Zaldy.
"Industri logistik tidak cocok untuk SME. Dibutuhkan perusahaan besar yang dapat menghandle industri logistik tersebut dengan begitu efisiensinya akan lebih kelihatan,” ungkapnya.
Dalam Asean Community 2015 ungkap Zaldy, semoga akan menjadi jalan untuk pertumbuhan industri jasa logistik Indonesia. "Harapan kami pada Asean FTA 2015 ini menjadi peluang dibukanya investasi asing masuk," pungkasnya.
Menu
Most Read Most Read on Supply Chain Center
- MENGELOLA MINIMARKET/SUPERMARKET DENGAN PRINSIP BISNIS RITEL
- Skema Kerangka Berpikir Pusat Kajian & Keprofesian ERP Supply Chain Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom
- Profile Pusat Kajian & Keprofesian ERP Supply Chain Center Fakultas Rekayasa Industri IT Telkom
- MATERIAL HANDLING SYSTEM
- WAREHOUSE OPERATION PLANNING